Senin, 02 Maret 2015

Alasan Kenapa Ingin Menjadi News Anchor(Journalist)




1.    Passion sejak kecil
Cita-cita untuk menjadi seorang jurnalist televisi di mulai ketika saya masih kelas 5 sd. Rasanya menyenangkan melihat seorang jurnalist dapat melaporkan langsung berita dari tempat kejadian, membacakan berita di studio, atau mewawancarai narasumber. Sejak kecil saya memiliki banyak sekali cita-cita, diantaranya, Polwan, Arsitek, Penari Tradisional, Penyanyi, Dokter, setiap tahun selalu berubah-ubah cita-cita ini. Hingga kelas 5 sd saya menonton live report berita di Metro tv. Terbesit di pikiran bahwa ‘’Asyik juga yah kalau bisa jadi reporter?’’, lalu mulai saat itu saya sudah mantap untuk menjadikan professi journalist sebagai cita-cita masa depan saya hingga saat ini.

2.    Ingin  bertemu banyak orang penting
Hal ini yang cukup menarik buat saya. Saya ingin bisa bertemu banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat terutama dengan orang-orang penting. Entahlah, rasanya menyenangkan sekali jika bisa bertemu dan mewawancarai seorang publik figur seperti pejabat, pengusaha, bahkan artis top.  Orang yang biasanya saya lihat di layar kaca kini bisa berhadapan langsung dengan saya dan menjadi bagian dalam pekerjaan saya. Wow!

3.    Mengasah bakat
Saya ini dikenal sebagai seorang anak yang pintar berbicara, bawel, dan berani berbicara di depan umum. Kebawelan saya ini sayang jika tidak dimanfaatkan di tempat yang baik. Maka dari itu journalist mengantarkan saya bagaimana bisa berbicara dengan baik dan benar terutama saat di depan umum dan bisa menjadi wadah untuk menyalurkan kemampuan yang saya miliki.
4.    Bisa memperbanyak kawan dan kenalan
Menyenangkan rasanya bisa memiliki banyak kenalan dan kawan dari berbagai lapisan. Tentu hal ini akan sangat mudah jika saya berprofessi sebagai seorang journalist. Seorang journalist dituntut untuk dapat berinteraksi dengan masyarakat dan supel. Sifat saya sekali yang gampang berinteraksi dengan orang dan mudah beradaptasi dengan lingkungan atau orang yang baru di kenal. Saya ingin memiliki banyak kenalan dan kawan, khususnya dari kalangan satu profesi, pejabat, publik figure, dan pengusaha. Agar bisa memperbanyak link , siapa tahu suatu saat kenalan saya ini bisa menjadi gudang informasi yang menguntungkan jika suatu saat ketika kita butuh sesuatu. ;)

5.    Banci tampil
Sebenarnya konyol, tapi ini fakta. Saya daridulu memang banci tampil di depan umum. Meski grogi saya selalu melatih keberanian saya untuk tampil di muka umum. Contohnya, ketika presentasi tugas makalah saat kelas 12 saya yang menjadi pembicara kelompok, dan sejak kecil setiap kali disuruh ke depan oleh guru, saya yang pertama kali tunjuk tangan dan antusias. Apalagi menjadi seorang journalist tentunya kita akan tampil di depan layar kaca dan di tonton oleh jutaan pemirsa. Saya ingin bisa masuk televisi, ditonton oleh banyak orang tanpa harus ‘’terlalu terkenal’’. Hahaha maksudnya tentu pasti ada sebagian orang yang familiar dengan wajah kita karena sering muncul di televisi karena membacakan berita, namun orang-orang tidak akan seheboh seperti bertemu artis saat melihat kita. Hahahaha... terdengar konyol tapi saya suka. Karena saya ingin bisa di kenal oleh masyarakat luas berkat informasi dan pengetahuan yang saya berikan, bukan karena sensasi atau semata ingin menjadi populer sebagai selebriti. Tanpa harus mengganggu kehidupan privasi saya.
6.    Pekerjaan yang ‘’Out of the box’’.
Saya suka segala sesuatu hal yang keluar dari jalur ‘’mainstream’’. Rasanya agak menjenuhkan melalui aktifitas seharian berkutat di meja kerja dengan komputer. Sounds too mainstream.. Well menjadi journalist adalah pekerjaan yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Muncul di depan kamera sambil membacakan berita adalah suatu pekerjaan yang menarik, bertemu narasumber dan mewawancarai mereka adalah hal yang menyenangkan, memandu suatu acara dan terlibat dalam dialog yang seru dengan para ahli adalah hal yang menantang, kemudian melaporkan kejadian langsung dari tempatnya adalah hal yang mengasyikan. Meski ada beberapa resiko dan tantangan yang harus dijalani. Misalnya, hari liburnya tidak seperti karyawan normal pada umumnya (sabtuminggu atau minggu saja), tapi di rolling hari liburnya dan itu hanya satu hari. Lalu ketika dituntut untuk bangun pagi dan berangkat sangat dini ke tempat kerja jika siaran di pagi hari untuk membacakan berita. Atau mendapat panggilan untuk membawakan live report langsung dari tempat kejadian, suka tidak suka mau tidak mau. Meski seperti itu resikonya namun menjadi bagian dari sebuah liputan berita adalah hal yang menjadi ‘’hasrat’’ saya. Saya berdoa, semoga ketika menjadi News presenter saya hanya ditempatkan untuk lebih sering di studio dibanding di luar studio, dan jika suatu waktu mendapat panggilan untuk reportase luar saya berharap jangan pernah di tempatkan di sebuah perang, bencana alam, atau konflik. Saya lebih tertarik untuk membawakan live report di tempat perkara korupsi atau penyelewengan suatu instansi negara.

7.    Menambah wawasan dan informasi
Journalist itu cerdas! Mereka dituntut untuk kritis dalam memandang sebuah masalah dan mengetahui banyak hal. Tentunya wawasan yang mereka miliki pun luas. Dan mereka sering di-update terus mengenai informasi terbaru. Mereka juga bisa menambah ilmu dari para narasumber ahli dalam suatu bidang yang mereka wawancarai. Suatu pekerjaan yang bermanfaat karena kita tidak hanya dituntut untuk bekerja tapi sambil bekerja otak kita juga terus terasah dan belajar karena mendapat banyak pengetahuan.

8.    Prabu Revolusi
Mungkin kalian bingung kenapa salah satu alasan saya untuk menjadi seorang journalist adalah Prabu Revolusi? Ya memang dia adalah inspirator terbesar saya untuk bisa sukses menjadi seorang journalist. Alasannya? Banyaak. Saya memang penggemar berat prabu nomor wahid sejak smp kelas 1. Waktu itu pertama kali saya melihat dia di acara reportase di transtv. Saya suka sama dia. Alasannya klise, karena dia tampan! Hahaha.. maklum saat itu saya sedang labil-labilnya karena baru beranjak remaja (ABG) dan menurut penglihatan mata saya (juga mata mayoritas perempuan) mengakui bahwa prabu itu cowok kece. Hehehe... saya suka dengan penampilannya yang menurut saya kala itu, cakeep bangeet. Terutama namanya yang membuat  saya tertarik. Unik. Nama yang mungkin anda dengar di jaman perjuangan. Itu yang menjadi trademark dari prabu hingga saat ini menjadi terkenal. Kekaguman saya berlanjut menjadi fans. Saya suka gayanya membawakan berita, terlihat begitu professional. Ketika dia memutuskan untuk pindah ke Metro tv, saya menyetujui keputusannya tersebut karena metro tv lebih kompeten dalam berita dan kemampuan prabu jauh lebih terasah disana. Buktinya setelah ia pindah ke metro namanya jauh lebih dikenal. Hingga ada fansclub yang mengatasnamakan fans prabu revolusi (praburevolusilovers) yang dibentuk di facebook dan saya pun ikut bergabung :p Dari prabu saya belajar banyak hal. Saya belajar bagaimana caranya menjadi seorang journalist yang baik, belajar bagaimana caranya menjadi public speaker yang hebat, belajar bagaimana caranya untuk tetap down to earth meski sudah dikenal banyak masyarakat, belajar untuk memanfaatkan segala hal dan kesempatan baik yang ada( FYI prabu juga memiliki sebuah bisnis kopi dan kuliner), dan belajar bagaimana caranya untuk semangat meraih impian lalu mewujudukannya menjadi kenyataan. Saya sempat heran saat mengetahui prabu yang ternyata basic pendidikannya adalah seorang lulusan fisika dari ITB. Sangat bertolak belakang dengan profesinya saat ini. Tapi karena prabu lah saya benar-benar mantap dan yakin untuk mewujudkan cita-cita saya sebagai journalist. Saya ingin seperti dia! Bahkan saya ingin bisa menjadi journalist agar bisa berkenalan dengannya, menjadi temannya, bertukaran pin atau nomor, berdiskusi dan belajar banyak hal darinya, dan menjalin silaturahmi yang baik dengannya. Dengan idola saya Prabu revolusi. Ia orang yang ramah dan murah senyum. Saya ingat ketika ia terkadang suka membalas comment saya di facebook, membalas mention saya di twitter, melike postingan saya, membalas sms dari saya, dan pernah dia mengucapkan selamat ulangtahun kepada saya di usia yang ke 16. Prabu memang pribadi yang ramah dan tidak sombong. Dia bahkan pernah mentraktir teman fansclubnya di sebuah restaurant. Sayangnya saat itu saya tidak bisa hadir. Saya pernah bertemu dengannya di sebuah seminar. Suatu kebetulan yang sangat indah sekali! Saya tidak menyangka bisa bertemu dengan idola saya pada hari itu. Namun saya tidak sempat meminta foto dan berkenalan dengannya L
Kesempatan lain hadir ketika saya tanpa disengaja berkenalan dengan ibu kandungnya. Bahkan sampai saat ini saya masih suka berkomunikasi dengan beliau untuk sekedar menyapa atau mengucapkan selamat ulangtahun. Melalui ibunya saya sering menitipkan salam untuk prabu dan berharap minimal prabu tahu bahwa saya adalah fans setianya yang kenal dengan ibunya. Semoga suatu saat saya bisa bertemu dengan ibunya dan menjalin silaturahmi yang baik dan semoga saya bisa bertemu dan berkenalan dengan prabu dan menjadi temannya. Aaaamin ya Allah J Dia adalah salah satu alasan terbesar saya mengapa sampai saat ini saya masih mempertahankan cita-cita untuk menjadi journalist. Ohya, selain prabu ada beberapa nama journalist lain yang saya sukai,seperti,Indy Rachmawati, Alvito Deannova, Marrisa Anita. Tascha Liudmila, Najwa Shihab, Ratna Dumila, Andrie Djarot, Michael Tjandra, dan masih banyak lagi.

9.    Penghasilan yang mencukupi
Tidak munafik salah satu alasan saya untuk menjadi journalist adalah penghasilan yang besar. Saya sering mendengar selentingan kabar bahwa gaji seorang news presenter itu besar. Hmmh tentunya siapa yang tidak mau??

10.           Penampilan yang Good looking
Hehehe... saya suka fashion dan berpakaian yang rapi. Penampilan menjadi tolak ukur penting dalam hidup saya. Jika kita ingin dihargai, tentunya kita harus menjaga penampilan agar  tetap rapi dan menarik. Saya ingin tampil cantik head to toe dan stylish dalam berbusana. Terutama menjaga kebersihan badan. Hal ini penting bukan hanya untuk menjadi seorang journalist saja, tapi juga dalam semua aspek pekerjaan. Saya ingin tampil cantik dan menarik setiap kali muncul di televisi saat membawakan berita. Jadi bukan hanya sekedar cerdas dan lugas membacakan berita tetapi juga cantik dan sempurna dalam berpenampilan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar