1.
Passion sejak kecil
Cita-cita untuk menjadi
seorang jurnalist televisi di mulai ketika saya masih kelas 5 sd. Rasanya
menyenangkan melihat seorang jurnalist dapat melaporkan langsung berita dari
tempat kejadian, membacakan berita di studio, atau mewawancarai narasumber.
Sejak kecil saya memiliki banyak sekali cita-cita, diantaranya, Polwan,
Arsitek, Penari Tradisional, Penyanyi, Dokter, setiap tahun selalu berubah-ubah
cita-cita ini. Hingga kelas 5 sd saya menonton live report berita di Metro tv.
Terbesit di pikiran bahwa ‘’Asyik juga yah kalau bisa jadi reporter?’’, lalu
mulai saat itu saya sudah mantap untuk menjadikan professi journalist sebagai
cita-cita masa depan saya hingga saat ini.
2.
Ingin bertemu banyak orang penting
Hal ini yang cukup menarik buat saya. Saya ingin bisa bertemu
banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat terutama dengan orang-orang
penting. Entahlah, rasanya menyenangkan sekali jika bisa bertemu dan
mewawancarai seorang publik figur seperti pejabat, pengusaha, bahkan artis
top. Orang yang biasanya saya lihat di
layar kaca kini bisa berhadapan langsung dengan saya dan menjadi bagian dalam
pekerjaan saya. Wow!
3.
Mengasah
bakat
Saya ini dikenal sebagai seorang anak
yang pintar berbicara, bawel, dan berani berbicara di depan umum. Kebawelan
saya ini sayang jika tidak dimanfaatkan di tempat yang baik. Maka dari itu
journalist mengantarkan saya bagaimana bisa berbicara dengan baik dan benar
terutama saat di depan umum dan bisa menjadi wadah untuk menyalurkan kemampuan
yang saya miliki.
4.
Bisa memperbanyak kawan dan
kenalan
Menyenangkan rasanya bisa memiliki banyak kenalan dan kawan dari
berbagai lapisan. Tentu hal ini akan sangat mudah jika saya berprofessi sebagai
seorang journalist. Seorang journalist dituntut untuk dapat berinteraksi dengan
masyarakat dan supel. Sifat saya sekali yang gampang berinteraksi dengan orang
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan atau orang yang baru di kenal. Saya
ingin memiliki banyak kenalan dan kawan, khususnya dari kalangan satu profesi,
pejabat, publik figure, dan pengusaha. Agar bisa memperbanyak link , siapa tahu
suatu saat kenalan saya ini bisa menjadi gudang informasi yang menguntungkan
jika suatu saat ketika kita butuh sesuatu. ;)
5.
Banci tampil
Sebenarnya konyol, tapi ini fakta. Saya daridulu memang banci
tampil di depan umum. Meski grogi saya selalu melatih keberanian saya untuk
tampil di muka umum. Contohnya, ketika presentasi tugas makalah saat kelas 12 saya
yang menjadi pembicara kelompok, dan sejak kecil setiap kali disuruh ke depan
oleh guru, saya yang pertama kali tunjuk tangan dan antusias. Apalagi menjadi
seorang journalist tentunya kita akan tampil di depan layar kaca dan di tonton
oleh jutaan pemirsa. Saya ingin bisa masuk televisi, ditonton oleh banyak orang
tanpa harus ‘’terlalu terkenal’’. Hahaha maksudnya tentu pasti ada sebagian
orang yang familiar dengan wajah kita karena sering muncul di televisi karena membacakan
berita, namun orang-orang tidak akan seheboh seperti bertemu artis saat melihat
kita. Hahahaha... terdengar konyol tapi saya suka. Karena saya ingin bisa di
kenal oleh masyarakat luas berkat informasi dan pengetahuan yang saya berikan,
bukan karena sensasi atau semata ingin menjadi populer sebagai selebriti. Tanpa
harus mengganggu kehidupan privasi saya.
6.
Pekerjaan yang ‘’Out of the
box’’.
Saya suka segala sesuatu hal yang keluar dari jalur
‘’mainstream’’. Rasanya agak menjenuhkan melalui aktifitas seharian berkutat di
meja kerja dengan komputer. Sounds too mainstream.. Well menjadi journalist
adalah pekerjaan yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Muncul di depan
kamera sambil membacakan berita adalah suatu pekerjaan yang menarik, bertemu
narasumber dan mewawancarai mereka adalah hal yang menyenangkan, memandu suatu
acara dan terlibat dalam dialog yang seru dengan para ahli adalah hal yang
menantang, kemudian melaporkan kejadian langsung dari tempatnya adalah hal yang
mengasyikan. Meski ada beberapa resiko dan tantangan yang harus dijalani. Misalnya,
hari liburnya tidak seperti karyawan normal pada umumnya (sabtuminggu atau
minggu saja), tapi di rolling hari liburnya dan itu hanya satu hari. Lalu
ketika dituntut untuk bangun pagi dan berangkat sangat dini ke tempat kerja
jika siaran di pagi hari untuk membacakan berita. Atau mendapat panggilan untuk
membawakan live report langsung dari tempat kejadian, suka tidak suka mau tidak
mau. Meski seperti itu resikonya namun menjadi bagian dari sebuah liputan
berita adalah hal yang menjadi ‘’hasrat’’ saya. Saya berdoa, semoga ketika
menjadi News presenter saya hanya ditempatkan untuk lebih sering di studio
dibanding di luar studio, dan jika suatu waktu mendapat panggilan untuk
reportase luar saya berharap jangan pernah di tempatkan di sebuah perang,
bencana alam, atau konflik. Saya lebih tertarik untuk membawakan live report di
tempat perkara korupsi atau penyelewengan suatu instansi negara.
7.
Menambah wawasan dan informasi
Journalist itu cerdas! Mereka dituntut untuk kritis dalam memandang
sebuah masalah dan mengetahui banyak hal. Tentunya wawasan yang mereka miliki
pun luas. Dan mereka sering di-update terus mengenai informasi terbaru. Mereka
juga bisa menambah ilmu dari para narasumber ahli dalam suatu bidang yang
mereka wawancarai. Suatu pekerjaan yang bermanfaat karena kita tidak hanya
dituntut untuk bekerja tapi sambil bekerja otak kita juga terus terasah dan
belajar karena mendapat banyak pengetahuan.
8.
Prabu Revolusi
Mungkin kalian bingung kenapa salah satu alasan saya untuk
menjadi seorang journalist adalah Prabu Revolusi? Ya memang dia adalah
inspirator terbesar saya untuk bisa sukses menjadi seorang journalist.
Alasannya? Banyaak. Saya memang penggemar berat prabu nomor wahid sejak smp
kelas 1. Waktu itu pertama kali saya melihat dia di acara reportase di transtv.
Saya suka sama dia. Alasannya klise, karena dia tampan! Hahaha.. maklum saat
itu saya sedang labil-labilnya karena baru beranjak remaja (ABG) dan menurut
penglihatan mata saya (juga mata mayoritas perempuan) mengakui bahwa prabu itu
cowok kece. Hehehe... saya suka dengan penampilannya yang menurut saya kala
itu, cakeep bangeet. Terutama namanya yang membuat saya tertarik. Unik. Nama yang mungkin anda
dengar di jaman perjuangan. Itu yang menjadi trademark dari prabu hingga saat
ini menjadi terkenal. Kekaguman saya berlanjut menjadi fans. Saya suka gayanya
membawakan berita, terlihat begitu professional. Ketika dia memutuskan untuk
pindah ke Metro tv, saya menyetujui keputusannya tersebut karena metro tv lebih
kompeten dalam berita dan kemampuan prabu jauh lebih terasah disana. Buktinya
setelah ia pindah ke metro namanya jauh lebih dikenal. Hingga ada fansclub yang
mengatasnamakan fans prabu revolusi (praburevolusilovers) yang dibentuk di
facebook dan saya pun ikut bergabung :p Dari prabu saya belajar banyak hal.
Saya belajar bagaimana caranya menjadi seorang journalist yang baik, belajar
bagaimana caranya menjadi public speaker yang hebat, belajar bagaimana caranya
untuk tetap down to earth meski sudah dikenal banyak masyarakat, belajar untuk memanfaatkan
segala hal dan kesempatan baik yang ada( FYI prabu juga memiliki sebuah bisnis
kopi dan kuliner), dan belajar bagaimana caranya untuk semangat meraih impian lalu
mewujudukannya menjadi kenyataan. Saya sempat heran saat mengetahui prabu yang
ternyata basic pendidikannya adalah seorang lulusan fisika dari ITB. Sangat
bertolak belakang dengan profesinya saat ini. Tapi karena prabu lah saya
benar-benar mantap dan yakin untuk mewujudkan cita-cita saya sebagai
journalist. Saya ingin seperti dia! Bahkan saya ingin bisa menjadi journalist
agar bisa berkenalan dengannya, menjadi temannya, bertukaran pin atau nomor,
berdiskusi dan belajar banyak hal darinya, dan menjalin silaturahmi yang baik
dengannya. Dengan idola saya Prabu revolusi. Ia orang yang ramah dan murah
senyum. Saya ingat ketika ia terkadang suka membalas comment saya di facebook,
membalas mention saya di twitter, melike postingan saya, membalas sms dari
saya, dan pernah dia mengucapkan selamat ulangtahun kepada saya di usia yang ke
16. Prabu memang pribadi yang ramah dan tidak sombong. Dia bahkan pernah
mentraktir teman fansclubnya di sebuah restaurant. Sayangnya saat itu saya
tidak bisa hadir. Saya pernah bertemu dengannya di sebuah seminar. Suatu
kebetulan yang sangat indah sekali! Saya tidak menyangka bisa bertemu dengan
idola saya pada hari itu. Namun saya tidak sempat meminta foto dan berkenalan
dengannya L
Kesempatan lain hadir ketika saya tanpa disengaja berkenalan
dengan ibu kandungnya. Bahkan sampai saat ini saya masih suka berkomunikasi
dengan beliau untuk sekedar menyapa atau mengucapkan selamat ulangtahun.
Melalui ibunya saya sering menitipkan salam untuk prabu dan berharap minimal
prabu tahu bahwa saya adalah fans setianya yang kenal dengan ibunya. Semoga
suatu saat saya bisa bertemu dengan ibunya dan menjalin silaturahmi yang baik
dan semoga saya bisa bertemu dan berkenalan dengan prabu dan menjadi temannya.
Aaaamin ya Allah J Dia
adalah salah satu alasan terbesar saya mengapa sampai saat ini saya masih
mempertahankan cita-cita untuk menjadi journalist. Ohya, selain prabu ada
beberapa nama journalist lain yang saya sukai,seperti,Indy Rachmawati, Alvito
Deannova, Marrisa Anita. Tascha Liudmila, Najwa Shihab, Ratna Dumila,
Andrie Djarot, Michael Tjandra, dan masih banyak lagi.
9.
Penghasilan yang mencukupi
Tidak munafik salah
satu alasan saya untuk menjadi journalist adalah penghasilan yang besar. Saya
sering mendengar selentingan kabar bahwa gaji seorang news presenter itu besar.
Hmmh tentunya siapa yang tidak mau??
10.
Penampilan yang Good looking
Hehehe... saya suka fashion dan berpakaian yang rapi. Penampilan
menjadi tolak ukur penting dalam hidup saya. Jika kita ingin dihargai, tentunya
kita harus menjaga penampilan agar tetap
rapi dan menarik. Saya ingin tampil cantik head to toe dan stylish dalam
berbusana. Terutama menjaga kebersihan badan. Hal ini penting bukan hanya untuk
menjadi seorang journalist saja, tapi juga dalam semua aspek pekerjaan. Saya
ingin tampil cantik dan menarik setiap kali muncul di televisi saat membawakan
berita. Jadi bukan hanya sekedar cerdas dan lugas membacakan berita tetapi juga
cantik dan sempurna dalam berpenampilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar