Senin, 27 Januari 2014

Untitled

Well... aku mau sharing tentang masalah karier, pendidikan, dan hal-hal semacamnya disini.

I have a friend. She's coming from a wealth family. Bapaknya salah satu pejabat di Kementrian (yang baru aku ketahui akhir-akhir ini setelah baca hasil wawancara beliau di sebuah majalah politik. Spechless!), Uang jajannya banyaaaaak sekali (melebihi kapasitas uang jajan mahasiswa pada umumnya), bahkan kalau bisa ia sanggup membiayai kuliah dengan uang jajannya sendiri. Aku sering melihat dia menukarkan uang dollar ke rupiah di money changer yang bisa meraup hasil 10-20 juta. Ckckck... subhanallaah... Aku gak pernah sirik ataupun iri dengan dia. She's my bestfriend since we were on highschool. Dia teman yang sangat baik dan hal yang paling aku suka dari dia adalah, TIDAK SOMBONG! Meskipun uang jajannya bisa melebihi UMR kota Bogor 4x lipat, meskipun bapaknya seorang pejabat di kementrian yang kenal dengan banyak tokoh terkenal seperti Dahlan Iskan, Chairul Tanjung, bahkan the adorable one pak Gita Wirjawan #HoldYourBreath!, meskipun ia selalu memiliki gadget paling update diantara kita semua, meskipun gayanya selalu paling fashionable dan stylish berkat barang-barang berkualitas bagus dan branded yang mampu ia beli, meskipun mobil di rumahnya berderet-deret, meskipun rumahnya bagus dan bertingkat, dan hal lainnya yang membuat dia terlihat 'stunning' diantara teman-teman yang lain tetapi dia tetap bersahaja dengan kerendahan hatinya dan sifatnya yang dermawan. She's a loveable person! :)
Contoh yang bagus sekali untuk aku tiru. Aku belajar banyak hal darinya. Walaupun manusia tidak ada yang sempurna. Sempat terpikir di benakku,  if i were her dengan uang jajan yang begitu banyaknya, mungkin sudah aku gunakan untuk mengikuti kursus ini kursus itu, kegiatan ini kegiatan itu yanag mendukung bakat dan minatku. Aku memang sudah lama mengikuti kursus bahasa inggris di lembaga bahasa asing LBPP LIA semenjak awal 2012. Aku sengaja mengambil kursus bahasa inggris karenaa inggris adalah bahasa favoritku dan aku memang sudah berminat dengan bahasa inggris sejak kecil (bahkan sebelum masuk sekolah dasar). Aku menyukai bahasa inggris karena sering mendegar lagu-lagu barat tempo dulu yang sering diputarkan oleh ua ku (paman). Beliau juga memiliki banyak koleksi film-film disney yang berbahasa inggris, membuatku tertarik dengan bahasa internasional ini. Jadilah aku memutuskan untuk les dia lia agar memperlancar kemampuan bahasa inggrisku dan memang cita-citaku (menjadi seorang news anchor) menuntut seseorang fasih dalam berbahasa inggris. Sejujurnya aku pingiiiin sekali menambah les lagi. Les bahasa inggris di tempat lain selain lia. Untuk memperkaya ilmu. Dan aku juga berminat untuk belajar bahasa asing lain (Katakanlah Perancis, Korea, Jerman, Arab), tapi saat ini aku ingin mengambil bahasa perancis. Entahlah aku suka sekali dengan aksennya yang seksi ;) Bonjour!
Sayangnya.... kemarin saat aku mengajukan keinginan kepada orangtuaku untuk menambah les bahasa inggris di Desa Amerika, aku tidak dibolehkan. Untuk biaya kuliah dan lesku di lia saja sudah cukup berat. Aku masih bisa melanjutkan pendidikan dan bisa kursus di Lia yang notabenenya mahal dan sudah terkenal, aku bersyukur. Im not coming from a rich family. Biasa saja.... Alm Bapakku hanya seorang PNS golongan rendah di departemen kehutanan dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Semenjak bapak meninggal dunia, ibu hanya mengandalkan hidup untuk membiayai kami dari uang pensiunan bapak yang tidak seberapa banyaknya. Ketika aku lulus sma dan ingin sekali untuk melanjutkan kuliah, aku sempat dilema dengan kendala biaya. Aku batal mengikuti PMDK dikarenakan tidak memiliki biaya untuk pendaftaran yang saat itu dikenakaan ongkos sebesar Rp. 300.000,- Biaya sebesar itu mungkin termasuk murah, tapi sungguh saat itu aku dan keluarga tidak memiliki uang seperak pun. Hingga akhirnya terpaksa aku mengurungkan niatku untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negri yang selama ini aku idamkan. Aku lebih realistis, kuliah dimanapun gak apa-apa yang penting aku masih bisa kuliah. Begitu kuat keinginanku untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Karena aku mempunyai prinsip, walaupun keadaan ekonomi keluargaku pas-pasan tetapi aku harus tetap semangat mewujudkan cita-cita. Demi ibu. Demi Keluarga. Walaupun bapakku telah tiada aku ingin membuat beliau tersenyum bangga melihatku disana :')
Aku harus bisa lebih dari orangtuaku. Harus! Semangat itu lah yang masih mengobar di hatiku hingga saat ini. Semangat untuk mewujudkan impian dan cita-cita. Sedih memang jika mengingat kembali masa-masa itu, dimana aku kehilangan kesempatan berharga untuk bisa mengikuti pmdk. Padahal saat itu aku masuk peringkat 1 di kelas. Nilai raportku sejak kelas 10 juga lumayan bagus dan layak.
Tapi sudahlah buat apa disesali? Yang penting aku masih memiliki kesempatan untuk kuliah meskipun bukan di tempat yang akun harapkan. Tak pernah terbayang sama sekali di benakku bahwa kelak aku akan menuntut ilmu di universitas terbuka. Dengan sistem belajar yang ''Out of the box'' berbeda dengan cara belajar mainstream lainnya. Yang di awal semester sempat membuat kepalaku puyeng dan mumet dengan cara belajarnya yang online dan bertemu dosen hanya satu-dua kali/minggu. Aku sempat stres, shock, galau, dengaan IPK ku yang di awal semester mengenaskan! Selama ini nilai akademik ku di sekolah selalu bagus dan drop ketika aku kuliah di Universitas Terbuka. Itu karena aku masih shock dengan sistem kuliahnya. Terlebih jika tidak mendapatkan dosen, aku hanya kuliah online di rumah. Tidak ada tatap muka dengan dosen. Universitas terbuka ini memang diperuntukan untuk mahasiswa yang ingin kuliah sambil bekerja. Aku juga sempat bekerja selama 3 bulan di sebuah bank syariah sebagai seorang telemarketing officer. Tetapi aku terpaksa resign karena aku lebih memilih untuk melanjutkan les bahasa inggris di LIA yang sempat keteteran karena bekerja. Keputusan ini aku ambil dengan pertimbangan matang. Aku juga memang kurang nyaman dengan pekerjaan yaang ku jalani juga dengan sallary 'nya. Dan sekarang kegiatanku hanya les dan kuliah.. itu pun tidak setiap hari aku keluar rumah. Les hanya seminggu sekali (sekarang aku ambil jadwal yang sehari 4 jam) dan kuliah seminggu satu-dua kali (itu pun kalau dapat dosen TTM!). Makanya sejujurnya saat ini aku ingiiiiiiin sekali nambah les/kursus lagi. Kursus bahasa inggris lagi di tempat lain, kursus komputer, dan kursus bahasa asing lain (Perancis). Agar mengasah bakat dan kemampuanku. Juga menambah kegiatan yang bermanfaat. Aku tidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi di belakang, tapi sekarang yang harus aku pikirkan bagaimana caranya aku bisa sukses di kuliah dan bekerja sesuai dengan bidang yang menjadi passionku selama ini. Sukses dan bisa membahagiakan keluargaku terutama IBU.
Yaah itu tadi... seandainya aku menjadi temanku yang kaya raya itu my life would be easier. Tapi jalan hidup seseorang sudah ada ketentuannya masing-masing, tinggal mensyukuri saja apa yang sudah aku miliki juga aku dapatkan sekarang ini dan menjalaninya sebaik mungkin agar segala cita-cita dan impianku dapat terwujud. Aamiin ya Rabbal'alamin...
Ohyaa, sekarang aku sedang hobi menulis dan sudah menghasilkan beberapa cerpen. Insha Allah bisa diterbitkan dalam sebuah buku, Aamiin ya Allah! :)
Aku masih tetap ingin les lagi bahasa. Bahasa perancis, komputer, atau inggris lagi. Sambil tetap menjalankan kuliah dan lesku di LIA. Mudah-mudahan aku bisa memiliki penghasilan sendiri untuk membiayai biaya kursusku. Lancarkanlaah rezekiku ya Rabb. Aamiin. #KeepSpirit! ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar